Senin, 28 Februari 2011

Landasan Sosial Budaya Pendidikan

LANDASAN SOSIAL BUDAYA
Landasan sosial budaya yang membahas sosiologi, kebudayaan, masyarakat, dan kondisi masyarakat Indonesia dikaitkan dengan pendidikan memberi konsep pendidikan, antara lain lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat, keduanya saling menunjang, dan lembaga pendidikan seharusnya menjadi agen pembangunan di masyarakat. Akibat kebudayaan masa kini, ada kemungkinan pergeseran paradigma pendidikan, yaitu dari sekolah ke masyarakat luas dengan berbagai pengalaman yang luas pula. Untuk keperluan paradigma baru tersebut, kebudayaan perlu ditertibkan, antara lain pada materi tayangan TV dan perilaku negatif masyarakat. Ujian Negara perlu di ubah menjadi ujian sekolah, sejalan dengan pergeseran sistem sentralisasi menjadi desentralisasi sehingga tujuan pendidikan nasional lebih mudah diwujudkan.
A.      Sosiologi dan Pendidikan
Interaksi dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor berikut.
  1. Imitasi
Imitasi atau peniruan bisa bersifat positif dan bisa pula bersifat negatif. Kalau anak meniru orang tuanya atau gurunya berpakaian rapi, maka anak ini meniru hal yang positif. Tetap kalau anak meniru orang lain meminum minuman keras, maka ia melakukan sosialisasi negatif.
  1. Sugesti
Sugesti akan terjadi kalau seorang anak menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa atau berwewenang atau mayoritas.
  1. Identifikasi
Ia berusaha atau mencoba menyamakan dirinya dengan orang lain, baik secara sadar maupun di bawah sadar.
  1. Simpati
Simpati akan terjadi manakala seseorang merasa tertarik kepada orang lain.
Dari uraian tentang sosiologi atau sosiologi pendidikan di atas dapat disarikan sebagai berikut.
  1. Sosiologi menunjukkan pentingnya kegiatan sosialisasi anak-anak dalam pendidikan.
  2. Memberikan bantuan dalam usaha menganalisis proses sosialisasi anak-anak. Seperti konsep tentang interaksi sosial, kontak sosial, komunikasi, bentuk interaksi sosial, dan sebagainya.
  3. Kelompok sosial dan lembaga masyarakat dengan berbagai bentuknya, termasuk sekolah

Minggu, 27 Februari 2011

Kebudayaan dan Pendidikan

A.      Kebudayaan dan Pendidikan
Intisari tentang budaya dan pendidikan adalah sebagai berikut.
  1. Kebudayaan adalah cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai warga masyarakat
  2. Peradaban adalah kebudayaan yang sudah maju.
  3. Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah.
a.       Penerus keturunan dan pengasuh anak.
b.      Pengembangan kehidupan berekonomi.
c.       Transmisi budaya.
d.      Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME.
e.      Pengendalian sosial.
f.        Rekreasi
  1. Isi kebudayaan ialah.
a.       Gagasan
b.      Ideologi
c.       Norma.
d.      Teknologi.
e.      Ilmu.
f.        Kesenian.
g.       Kepandaian.
h.      Benda.
  1. Enkulturasi ialah akibat pendidikan yang hanya memasukkan kebudayaan tertentu kepada perkembangan anak sehingga ia menjadi kaku, hanya berperilaku sebatas kebudayaan itu saja.
  2. Perubahan kebudayaan disebabkan oleh.
a.       Orientasi atau penemuan-penemuan baru.
b.      Difusi atau percampuran budaya baru dengan budaya lama.
c.       Reinterpretasi atau modifikasi kebudayaan agar sesuai dengan keadaan zaman.
Keberadaan sekolah tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya, keduanya saling menunjang. Sekolah seharusnya menjadi agen pembangunan di masyarakat. Sehingga perlu dibentuk badan kerjasama antara sekolah dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk orang tua siswa, untuk ikut memajukan pendidikan dan juga proses sosialisasi anak-anak perlu ditingkatkan. Dinamika kelompok haruslah dimanfaatkan untuk belajar.
Untuk itu kebudayaan perlu ditertibkan antara lain dengan cara:
  1. Tayangan TV, terutama TV swasta:
1)      Maksimal 50% menayangkan lagu-lagu luar negeri.
2)      Minimal 50% menayangkan kesenian-kesenian daerah.
3)      Hanya menayangkan film action yang tidak berbau kekerasan.
4)      Tidak menayangkan film-film yang berbau erotis.
5)      Tidak menayangkan film-film yang bersifat sadis atau ketus.
  1. Memberantas kebudayaan yang merusak remaja seperti minuman keras, narkotika, mengurangi dan mengawasi tindakan klub malam, dan menangkal perkelahian.
Akreditasi ditingkatkan untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan, yang tidak lulus akreditasi digabungkan, seleksi masuk diketatkan. Dengan cara ini sekolah-sekolah kejuruan akan lebih diminati. Materi pelajaran banyak dikaitkan dengan keadaan dan masalah masyarakat setempat. Metode belajar ditekankan pada kegiatan anak baik individual maupun kelompok, melakukan survey di masyarakat, ikut memecahkan masalah masyarakat, dan diberi kesempatan berkreasi atau menemukan ide-ide baru. Ujian Negara lambat laun diubah menjadi ujian sekolah , sehingga memungkinkan memberikan ujian bersifat komprehensif untuk mendukung perkembangan manusia seutuhnya.

Sabtu, 26 Februari 2011

Sosiologi dan Pendidikan

A.      Sosiologi dan Pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yng mempelajari hubungan antara manusia antara kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi, sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain.
Sosiologi mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
  1. Empiris, adalah cirri utama sosiologi sebagai ilmu.
  2. Teoretis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
  3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus-menerus sebagai konsekuensi dari terjadinya peribahan di masyarakat.
  4. Nonetis, karena teori itu menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu-individu di dalamnya
Sejalan dengan lahirnya pemikiran tentang pendidikan kemasyarakatan, maka pada abad ke-20 sosiologi memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang diinginkan oleh aliran kemayarakatan ini ialah proses pendidikan yang bisa mempertahankan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam pergaulan manusia. Salah satu bagian sosiologa, yang dapat dipandang sebagai sosiologi khusus adalah sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan inimembahas sosiologi yang terdapat pada pendidikan. Sosiologi dan sosiologi pendidikan saling terkait. Mari kita lihat bagaimana bagian-bagian sosiologi memberi bantuan kepada pendidikan dalam wujud sosiologi pendidikan. Pertama-tama adalah tentang konsep proses sosial, yaitu suatu cara berhubungan antarindividu atau antarkelompok atau individu dengan kelompok yang menimbulkan bentuk hubungan tertentu.

Jumat, 25 Februari 2011

Sosiologi dan Pendidikan Bag. 2

Proses sosial dimulai dari interaksi sosial dan dalam proses sosial itu selalu terjadi interaksi sosial. Interaksi dan proses sosial didasari oleh faktor-faktor berikut:
1.       Imitasi
2.       Sugesti
3.       identifikasi
4.       Simpati
Proses sosial bisa terjadi karena salah satu dari faktor diatas atau gabungan beberapa terjadinya.
Imitasi atau peniruan bisa bersifat positif dan bisa pula bersifat negatif. Kalau anak meniru orang tuanya atau gurunya berpakaian rapi, maka anak ini sudah mensosialisasi diri secara positif. Sugesti akan terjadi kalau sorang anak menerima atau tertarik pada pandangan atau sikap orang lain yang berwibawa atau berwewenang atau mayoritas. Simpati adalah faktor terakhir yang membuat anak mengadakan proses sosial. Keempat faktor tersebut yang mendasari sosialisasi anak-anak adalah merupakan suatu tingkatan keterlibatan hati anak-anak dalam mengadakan proses sosial. Untuk memudahkan terjadi sosialisasi dalam pendidikan maka guru perlu menciptakan situasi, terutama pada dirinya sendiri, agar faktor-faktor yang mendasari sosialisasi itu muncul pada diri anak.
                Dalam proses sosial terdapat interaksi sosial, yaitu suatu hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial akan terjadi apabila memenuhi dua syarat sebagai berikut:
  1. Kontak sosial
  2. Komunikasi
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu:
  1. Kontak antar individu
  2. Kontak antara individu dengan kelompok atau sebaliknya.
  3. Kontak antarkelompok.
Ada sejumlah alat yang dipakai mengadakan komunikasi:
  1. Melalui pembicaraan
  2. Melalui mimic
  3. Dengan lambing
  4. Dengan alat – alat
Keempat alat komunikasi itu bisa dipakai dalam pendidikan. Namun perlu dipilih agar cocok dengan materi yang dipelajari anak – anak dan dengan cara mempelajarinya.
Ada sejumlah bentuk interaksi sosial, yaitu sebagai berikut:
  1. Kerja sama
  2. Akomodasi
  3. Asimilasi atau akulturasi
  4. Persaingan
  5. Pertikaian
Kelompok sosial berarti himpunan sejumlah orang, paling sedikit dua orang, yang hidup bersama, karena cita – cita yang sama.
Ada beberapa persyaratan untuk terjadinya kelompok sosial, yaitu:
  1. setiap anggota memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok.
  2. Ada interaksi atau hubungan timbale balik antar anggota.
  3. Mempunyai tujuan yang sama.
  4. Membentuk norma yang mengatur ikatan kelompok.
  5. terjadinya struktur dalam kelompok yang membentuk peranan dan status sebagai dasar kegiatan dalam kelompok.

Kamis, 24 Februari 2011

Sosiologi dan Pendidikan Bag. 3

Dalam dunia pendidikan kelompok sosial ini bisa berbentuk kelompok personalia sekolah, kelompok guru, kelompok siswa, kelas, subkelas, kelompok belajar di rumah, dan sebagainya.
Berbeda dengan kelompok – kelompok sosial yang sifatnya teratur adalah kerumunan yang sifatnya tidak teratur. Kerumunan akan terjadi manakala secara kebetulan ada kasus atau keadaan tertentu yang membuat mereka berkumpul sementara di suatu tempat. Dalam dunia pendidikan jarang terjadi kerumunan, sebab hamper semua kegiatannya direncanakan sejak awal.
Setiap kelompok sosial memiliki dinamikanya sendiri – sendiri, yang disebut dinamika kelompok. Dinamika ini bermanfaat bagi setiap kelompok untuk memajukan kelompoknya. Ada dua teori yang dipakai untuk meningkatkan produktivitas kelompok sosial, yaitu: ( Wuraji, 1988 dan Sutarja, 1988 ).
  1. Teori Struktural Fungsional
  2. Teori Konflik
Teori structural fungsional memanfaatkan struktur dan fungsi untuk meningkatkan produktivitas kelompok. Dan struktur adalah bagian-bagian kelompok dengan peranan dan posisinya masing-masing.
Teori konflik menggunakan prinsip-prinsip pemaksaan dalam melakukan perbaikan atau perubahan kelompok sosial.
Disamping struktur, fungsi dan tekanan yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam kelompok, seperti yang diuraikan di atas, masih ada beberapa factor yang merupakan kekuatan-kekuatan dalam kelompok yang menimbulkan dinamika kelompok. Kekuatan-kekuatan yang dimaksud adalah:
  1. Tujuan Kelompok
  2. Rasa persatuan dalam kelompok
  3. Iklim Kelompok
  4. Efektivitas kelompok

Dalam sosiolog, perilaku manusia bertalian dengan nilai-nilai. Ada sejumlah nilai, yang secara garis besar dikatakan ada empat, yaitu:
  1. Norma-norma yang mencakup:
a.       Norma-norma umum yang berlaku di masyarakat.
b.      Folkways, ialah norma-norma yang berisi kebiasaan adapt, dan tradisi yang sifatnya turun-temurun.
c.       Mores, Ialah hal-hal yang diwajibkan untuk dianut dan diharamkan bila melanggar.
  1. Agama
  2. Peraturan dan perundang-undangan
  3. Pengetahuan

Rabu, 23 Februari 2011

Sosiologi dan Pendidikan Bag. 4

Dari uraian tentang sosiologi atau sosiologi pendidikan diatas dapat disarikan sebagai berikut:
1.       Sosiologi menunjukkan pentingnya kegiatan sosialisasi anak-anak dalam pendidikan.
2.       Memberikan bantuan dalam usaha menganalisis proses sosialisasi anak-anak.
3.       Kelompok sosial dan lembaga masyarakat dengan berbagai bentuknya, termasuk sekolah.
4.       Dinamika kelompok, yang sudah tentu berlaku juga dalam dunia pendidikan.
5.       Konsep-konsep untuk mengembangkan kelompok sosial dan lembaga-lembaga masyarakat.
6.       Nilai-nilai yang ada ada dimasyarakat serta keharusan sekolah untuk mengembangkan aspek itu pada diri anak-anak.
7.       Peranan pendidikan dalam masyarakat.
8.       Dukungan masyarakat terhadap pendidikan.

Selasa, 22 Februari 2011

Kebudayaan dan Pendidikan 2

A.            Kebudayaan dan Pendidikan
Kebudayaaan menurut Taylor adalah totalitas yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan dapat dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu:
1.             Kebudayaan umum
2.             Kebudayaan daerah
3.             Kebudayaan populer

Ada tiga hal yang menimbulkan perubahan kebudayaan yaitu:
1.             Organisasi, yaitu sesuatu yang baru atau penemuan-penemuan baru.
2.             difusi, yaitu pembentukan kebudayaan baru akibat masuknya elemen-elemen budaya yang baru kedalam budaya-budaya yang lama.
3.             Reinterprestasi, yaitu perubahan kebudayaan akibat terjadinya modifikasi elemen-elemen kebudayaan yang telah ada agar sesuai dengan keadaan zaman.

Pendidikan adalah sebagian dari kebudayaan. Pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh timbal balik. Bila kebudayaan berubah maka pendidikan juga bisa berubah, dan sebaliknya. Disini tampak bahwa peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan adalah sangat besar. Sebab pendidikan adalah tempat manusia-manusia dibina, ditumbuhkan, dan dikembangkan potensi-potensinya.
Kerber dan Smith (Imran Manan, 1989) menyebutkan ada enam macam fungsi utama kebudayaan dalam kehidupan manusia yaitu:
1.             Penerus keturunan dan pengasuh anak.
2.             Pengembangan kehidupan berekonomi.
3.             Transmisi budaya.
4.             Meningkatkan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5.             Pengendalian sosial.
6.             Rekreaasi.

Intisari dari pembahasan tentang budaya dan pendidikan adlah sebagai berikut:
1.             Kebudayaan adalah cara hidup dan kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia itu sendiri sebagai warga masyarakat.
2.             Peradaban adalah kebudayaan yang sudah maju.
3.             Fungsi kebudayaan.
4.             Isi kebudayaan adalah:
a.       Gagasan
b.      Ideologi
c.       Norma
d.      Teknologi
e.      Ilmu
f.        Kesenian
g.       Kepandaian
h.      Benda
5.             Enkulturasi ialah akibat pendidikan yang hanya memasukan kebudayaan tertentu kepada perkembangan anak sehingga ia menjadi kaku, hanya berprilaku sebatas kebudayaan itu saja.
6.             Perubahan kebudayaan.
7.             Kebudayaan nasional versi Umar Khayam

Senin, 21 Februari 2011

Masyarakat dan Sekolah.

A.            Masyarakat dan Sekolah.
Asal mula munculnya sekolah adalah atas dasar anggapan dan kenyataan bahwa pada umumnya para orang tua tidak mampu mendidik anak mereka secara sempurna dan lengkap. Karena itu mereka membutuhkan bantuan kepada pihak lain, dan hal ini lembaga pendidikan, untuk mengembangkan anak-anak merekan secara relative sempurna, wlaupun cita-cita ini tidak otomatis tercapai.
Antara lembaga pendidikan dengan masyarakat terjadi hubungan timbal balik. Pendidikan atau sekolah memberi manfaat kepada masyarakat begitu pula sebaliknya. Hubungan seperti itu jelas menguntungkan kedua belah pihak. Masing-masing hubungan itu akan dijelaskan pada bagian berikut.
Manfaat pendidikan bagi masyarakat adalah untuk meningkatkan peranan mereka sebagai warga masyarakat, baik yang berkaitan dengan kewajiban maupun hak mereka. Khusus bagi para siswa atau para remaja, manfaat pendidikan atau lembaga pendidikan adalah lebih bersifat sebagai wahana persiapan untuk menjadi individu dan warga negara yang biak. Beberapa ahli menulis bahwa pendidikan itu adalah kunci bagi pemecahan masalah-masalah sosial, dengan cara melatih anak-anak secara tepat sehingga mereka tidak melakukan tindakan-tindakan kriminal. Sekolah juga merupakan alat kontrol sosial.
Pendapat beberapa ahli mengatakan manfaat sekolah atau pendidikan bagi masyarakat adalah sebagai berikut:
1.       Pendidikan sebagai transmisi budaya dan pelestari budaya
2.       Sekolah sebagai pusat budaya bagi masyarakat sekitarnya
3.       Sekolah mengembangkan kepribadian anak disamping oleh keluarga anak itu sendiri
4.       Pendidikan membuat orang menjadi warga negara yang baik, tahu akan kewajiban dan haknya
5.       Pendidikan meningkatkan integrasi sosial atau kemampuan bermasyarakat
6.       Pendidikan meningkatkan kemampuan menganalisis secara kritis melalui pelajaran ilmu, teknologi dan kesenian
7.       Sekolah meningkatkan alat control sosial dengan memberikan pendidikan agama dan budi pekerti
8.       Sekolah membantu memecahkan masalah-masalah sosial
9.       Pendidikan adalah sebagai perubahan sosial melalui kebudayaan-kebudayaan yang baru
10.   Pendidikan berfungsi sebagai seleksi dan alokasi tenaga kerja
11.   Pendidikan dapat memodifikasi hierarki ekonomi masyarakat

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapatlah kita sarikan penjelasan masyarakat dan sekolah sebagai berikut:
1.       Sekolah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
2.       Sekolah bermanfaat bagi kemajuan budaya masyarakat, khususnya pendidikan anak-anak
3.       Masyarakat memberikan sejumlah dukungan kepada sekolah
4.       Perlu adanya kerja sama antara sekolah dan masyarakat dalam menyukseskan pendidikan

Minggu, 20 Februari 2011

Kata Mutiara Wiliam Shakespeare 3

  • If you can look into the seeds of time, and say which grain will grow and which will not, speak then unto me.
  • If you have tears, prepare to shed them now.
  • If you prick us do we not bleed? If you tickle us do we not laugh? If you poison us do we not die? And if you wrong us shall we not revenge?
  • Ignorance is the curse of God; knowledge is the wing wherewith we fly to heaven.
  • In a false quarrel there is no true valor.
  • In time we hate that which we often fear.

  • Is it not strange that desire should so many years outlive performance?
  • It is a wise father that knows his own child.
  • It is neither good nor bad, but thinking makes it so.
  • It is not in the stars to hold our destiny but in ourselves.
  • It is the stars, The stars above us, govern our conditions.
  • It will have blood, they say; blood will have blood.
  • Lawless are they that make their wills their law.
  • Let every eye negotiate for itself and trust no agent.
  • Let me embrace thee, sour adversity, for wise men say it is the wisest course.
  • Let no such man be trusted.
  • Life every man holds dear; but the dear man holds honor far more precious dear than life.
  • Life is as tedious as twice-told tale, vexing the dull ear of a drowsy man.
  • Life's but a walking shadow, a poor player, that struts and frets his hour upon the stage, and then is heard no more; it is a tale told by an idiot, full of sound and fury, signifying nothing.
  • Like as the waves make towards the pebbl'd shore, so do our minutes, hasten to their end.
  • Listen to many, speak to a few.
  • Lord, Lord, how subject we old men are to this vice of lying!
  • Love all, trust a few, do wrong to none.
  • Love is a smoke made with the fume of sighs.
  • Love is not love that alters when it alteration finds.
  • Love is too young to know what conscience is.
  •