Rabu, 16 Maret 2011

Tugas dan Ciri Guru yang Profesional

Tugas-Tugas Guru
Guru memiliki tugas yang harus dijalankan, diantaranya yaitu :
a.       Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman.
b.       Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai dengan cita-cita dan dasar negara kita Pancasila.
c.       Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik.
d.      Sebagai perantara dalam belajar.
e.       Guru adalah sebagai pembimbing.
f.        Guru sebagai penghubung antara sekolah dengan masyarakat.
g.       Sebagai penegak disiplin.
h.       Guru sebagai administrator dan manager.
i.         Pekerjaan guru sebagai suatu profesi.
j.         Guru sebagai perencana kurikulum.
k.       Guru sebagai pekerja yang memimpin (Guidance worker).
l.         Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak.

C. Ciri-ciri Guru Yang Profesional[1]
a.       Selalu membuat perencanaan konkret dan detail yang siap untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
b.      Berkehendak mengubah pola fikir lama menjadi pola fikir baru yang menempatkan siswa sebagai arsitek pembangun gagasan dan guru berfungsi untuk “melayani” dan berperan sebagai mitra supaya peristiwa belajar bermakna berlangsung pada semua individu.
c.       Bersikap kritis dan berani menolak kehendak yang kurang edukatif.
d.      Berkehendak mengubah pola tindak dalam menetapkan peran siswa, peran guru dan gaya mengajar. Peran siswa digeser dari peran sebagai “konsumen” gagasan (seperti: menyalin, mendengar, menghafal) ke peran senagai  “produsen” (seperti: bertanya, meneliti, mengarang, menulis kisah sejarah). Peran guru harus berada pada fungsi sebagai ”fasilitator” (pemberi kemudahan peristiwa belajar) dan bukan pada fungsi penghambat  peristiwa belajar. Gaya mengajar lebih difokuskan pada model “pemberdayaan”  dan  “pengkondisian”  daripada model “latihan” (drill) dan “pemaksaan” (indoktrinasi).
e.       Berani meyakinkan kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat agar dapat berfihak pada mereka dalam beberapa inovasi pendidikan yang edukatif yang cenderung sulit diterima oleh awam dengan menggunakan argumentasi logis dan kritis.
f.       Bersikap kreatif dalam membangun dan menghasilkan karya pendidikan, seperti pembuatan alat bantu belajar, analisis materi pembelajaran, penyusunan alat penilaian yang beragam, perancangan beragam organisasi kelas, dan perancangan kebutuhan kegiatan pembelajaran lainnya.
g.      Mendorong dan memacu murid untuk giat mencari ilmu[2]. Menanamkan kecintaan dan perhatian kepada ilmu termasuk sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ia merupakan wasiat ulama-ulama terdahulu kepada guru. Imam Nawawi berkata, “hendaknya guru mendorong muridnya mencintai ilmu, mengingatkannya kepada keutamaan para ulama dan bahwa mereka adalah pewaris para Nabi, dan di dunia ini tidak ada lagi derajat tinggi darinya.





[1] Drs. H. M. Syarifuddin, M. Pd, Pengelolaan Madrasah, PSPM, Bandung, 2005, hlm. 62, 63.
[2] Muhammad Abdullah ad-Duweisy, Menjadi Guru yang Sukses &Dan Berpengaruh, Elba, Surabaya, 2005, hlm. 65.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar