Jumat, 22 April 2011

Lembaga dan Praktik Pendidikan

Lembaga dan Praktik Pendidikan
                Lembaga pendidikan di Indonesia dalam garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1.      Lembaga pendidikan jalir formal
a.       Lembaga pendidikan prasekolah
b.      Lembaga pendidikan dasar.
1)    SD
2)    SMP
 c.    Lembaga pendidikan menengah/SMA dan SMK
d.    Lembaga pendidikan tinggi
       2.   Lembaga pendidikan jalur nonformal
       3.   Lembaga pendidikan jalur informal pada keluarga dan masyarakat

Perbedaan utama kewajiban ketiga lembaga itu ialah pada orientasi pendidikannya.
Pengembangan manusia Indonesia seutuhnya sudah dibahas. Kini akan diteruskan dengan orientasi pengembangan peserta didik pada pendidikan informal dan nonformal. Pertama-tama adalah pengembangan pada pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga dipandang sebagai pendidikan pertama dan utama karena sifat pekanya perkembangan pada awal ini membuat pendidikan ini dikatakan sebagai pendidikan yang utama.
Tentang pendidikan non-formal tampaknya sudah lebih maju dibandingkan dengan pendidikan dalam keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Ada program-program nonformal yang disetarakan dengan program pendidikan formal.
Program yang lebih jelas mengarah kepada dunia usaha adalah program magang dan kursus. Pada program magang peserta didik bekerja sambil belajar disuatu perusahaan atau bengkel,tetapi tidak menerima bayaran.
Program pendidikan nonformal yang langsung berpraktik bisnis adalah program Kejar Usaha. Sambil belajar para warga bekajar,biasanya berkelompok,diberi modal untuk berusaha. Jadi model belajarnya adalah belajar dengan berbuat dilapangan dalam bidang bisnis.
Pendidikan nonformal yang lain terjadi pada organisasi-organisasi kemasyarakatan,  seperti organisasi keagamaan, social, kesenian, olah raga, dan sebagainya.
Itulah beberapa macam pendidikan di masyarakat dengan programnya masing-masing yang merupakan daya tarik tertentu terhadap warga masyarakat sehingga menjadi lebih maju bila dibandingkan dengan pendidikan dalam keluarga.
Ketidakmampuan praktik pendidikan sekarang untuk mewujudkan perkembangan manusia Indonesia seutuhnya, dapat juga dicari sebab-sebabnya pada kenyataan bahwa bangsa kita belum mempunyai filsafat pendidikan dan teori pendidikan yang bercirikan Indonesia. Teori-teori pendidikan yang dipraktikan sekarang adalah bersumber dari teori-teori pendidikan negara asing, terutama Dunia Barat yang sudah maju.
Achmad Sanusi (1989) mengatakan Ilmu Pendidikan di tanah air dewasa ini masih dalam proses perkembanganyang belum lengkap dan bulat. Kurang berkembangnya Ilmi Pendidikan di Indonesia disebabkan oleh:
1.       Kesilitan penelitian empiris di bidang Ilmu Pendidikan, sehingga penelitian-penelitian bidang ini jumlahnya belum banyak.
2.       kesulitan mengoperasionalkan filsafat Pancacila kedalam pendidikan atau kesulitan menjabarkan filsafat itu menjadi filsafat pendidikan. (ISPI,1989).
 Maka sudah sepantasnya para ahli pendidikan lebih meningkatkan kegiatannya:
1.       Dalam melakukan kegiatan-kegiatan penelitian pendidikan
2.       Dalam mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian itu dalam jurnal-jurnal penelitian.
3.       Melaksanakan berbagai temu ilmiah dalam cabang-cabang Ilmu Pendidikan.
4.       Secara perlahan-lahan mulai manyusun konsep-konsepsebagai dari Ilmu Pendidikan yang tapat dengan kondisi dan kepribadian bangsa Indonesia.
5.       mengadakan konsolidasi satu dengan yang lain.
       Disamping kegiatan-kegiatan tersebut, kiranya perlu pula dipikirkan dan diupayakan agar:
1.       Dana pendidikan meningkat
2.       Dibentuk tim nasional yang merintis penyusunan filsafat pendidikan Indonesia, yang dijabarkan dari filsafat negara Pancasila.
3.       dibentuk tim nasional yang menampung hasil-hasil penelitian dan kosep-konsep pendidikan serta secara perlahan-lahan mengembangkannya menjadi teori pendidikan Indonesia
4.       Kedua tim nasional ini paelu mengadakan kontak informasi secara berkelanjutan agar teori pendidikan searah dengan filsafat pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar